Welcome to Kuppu!

We specialise in Indonesian Batik & Tenun Ikat handbags that combined with quality genuine Italian leather. We'd proudly present the beauty of Central Java Batik, Balinese Tenun Ikat, Tenun Gedog Tuban and Tenun Ikat East Nusatenggara crafted in each Kuppu bag only for you!

Handbags

Timeless classic, presenting handmade Tenun Ikat and Batik Tulis beautifully crafted into handbags, using only highest quality leather.




















News

Beautiful handwoven Sekomandi ikat from West Sulawesi

June 25, 2023

This beautiful natural-dyed Sekomandi cotton ikat comes from Kalumpang (Mamuju), West Sulawesi Indonesia. Sekomandi itself means a close and strong family ties. Kalumpang has various archaeological remains - often referred to as the early centre of trade on Sulawesi island. Sekomandi woven motifs and patterns are believed to be one of the oldest motifs in the world.   Continue Reading →

Timorese ikat in Bibi Kuuf motifs

March 15, 2021

Such a beauty Timorese ikat! ❤️This natural-dyed ikat are from Timor, East Nusatenggara, Indonesia. In Sanbet village, the motifs called Bibi Kuuf, means goat hooves, which actually refers to the deer footprints when they hunt. in other village Bokong, this motifs called One Balle, referring to bee-hive. This motives are rarely found in the market as only few weaver than make them.   Continue Reading →

The beauty of Pahikung ikat from East Sumba

September 26, 2020

Let's enjoy the beauty of the Pahikung ikat weaving from East Sumba, Indonesia. This Katanga Wahil motif depicts a betel nut jar. Betel nut (areca catechu) chewing is common in everyday life. If you visit a house in Sumba, betel nut is served before drinks. It is a gesture of respect and intimacy.   Continue Reading →

"Panji Lori" in Batik Tenun Gedog Tuban

January 24, 2018

Did you know that the motif "Panji Lori" in Tuban gedog batik weaving symbolizes rice (food)? This motif has a noble philosophy as a powerful reminder that we nurture the nature and the soil in which we grow food that serves as the main pillar of human life. The motives of "Panji-Panji" in antiquity were only owned by nobles, but now can be owned by various social circles. Tuban is located on the north coast of East Java, Indonesia. The culture of batik making in Tuban is very unique, called gedog batik or gedog woven. They planted their own cotton trees, spun them into yarn, weave them into woven fabrics, and then write them in beautiful motifs. Historically, batik Tuban... Continue Reading →

Batik Tambal - filosofi dan makna

November 28, 2017

Motif batik Tambal memiliki makna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak.Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Kain batik bermotif Tambal juga dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif Tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal” dengan semangat baru sehingga kesembuhan mudah didapatkan. Continue Reading →

Filosofi yang menarik dari batik Wahyu Tumurun

November 18, 2017

Berbagai corak batik sogan yang indah diantaranya adalah motif Wahyu Tumurun (artinya: turunnya wahyu), banyak disukai karena keindahan dan filosofinya yang mendalam. Motif utamanya adalah mahkota terbang sebagai simbol kemuliaan, mengajak para pemakainya untuk lebih berharap kepada Tuhan, mendapatkan petunjuk, berkah, rahmat dan anugerah yang berlimpah dariNya. Demikian pula pengharapan yang bersifat keduniawian seperti kedudukan yang tinggi dan dapat meraih cita-cita yang diiidam-idamkan. Batik Wahyu Tumurun juga banyak digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa, karena motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir bathin, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dalam kehidupan berumah tangga, Batik wahyu tumurun telah dikenal sejak tahun abad ke-14 di wilayah Jogjakarta, kemudian menyebar ke berbagai daerah termasuk Solo. Ketika di Yogyakarta, motif bercorak burung merak, lain halnya di Solo. Ketika Wahyu... Continue Reading →

Tenun Ende, the dark beauty

October 09, 2017

Beside the beauty of its volcanic landscapes and coastlines, Ende—East Nusa Tenggara with the status of a city where Pancasila birth takes place—has another heirloom to keep, the beautiful Ende Tenun. This woven cloth were famous for its natural dye color and numerous motifs which each embedded customs and beliefs of its people. Tenun Ende generally are in a darker shades compared to many woven cloth from another region, nevertheless they also come with more varied motifs—though only women that wear a more diverse motifs while men tends to use only the stripes one.  Ende’s men usually wear tenun in the color of black or indigo, with a horizontal stripes (Ragi Sura Mbao) or vertical stripes (Ragu Surang Ndari). As... Continue Reading →

Si Kelam yang Cantik, Tenun Ende

October 09, 2017

Selain keindahan laut serta landscape gunung vulkaniknya, Ende—NTT yang berstatus sebagai kota tempat lahirnya Pancasila juga memiliki peninggalan lain yang patut dicatat yakni kain tenunnya. Kain tenun Ende terkenal dengan warna-warna alamnya serta motif yang mengilustrasikan adat serta kepercayaan masyarakatnya. Tenun Ende cenderung berwarna lebih gelap dibandingkan kain tenun dari daerah lain, namun dengan motif yang jauh lebih beragam—meski umumnya hanya kaum perempuannya sajalah yang mengenakan bermacam-macam motif, sedangkan kaum pria cenderung selalu mengenakan motif bergaris/jalur.  Tenun yang dipakai oleh pria Ende biasanya memiliki warna dasar hitam atau indigo, dengan jalur lurus ke samping (Ragi Sura Mbao) atau jalur lurus ke bawah (Ragi Surang Ndari). Sedangkan perempuannya lebih sering mengenakan tenun dengan motif flora dan fauna.  Beberapa motif yang terkenal... Continue Reading →

Batik tulis Djambi yang sangat antik tua dan mempesona!

October 06, 2017

Batik tulis Jambi yang sangat antik tua dan mempesona!  Motif Batik Jambi ini sangat dipengaruhi oleh motif kain chintz dari India Selatan atau sering disebut sebagai kain Sembagi. Berdasarkan catatan sejarah, Batik Jambi pada awalnya merupakan hasil karya seni yang tidak dapat dimiliki oleh sembarang orang. Batik Jambi di konsumsi hanya oleh masyarakat yang mempunyai tingkat kehidupan sosial yang tinggi, misalnya kerabat kerajaan atau kaum bangsawan. Perkembangan batik di Jambi tidak terlepas dari pengaruh Jawa. Perdagangan kain batik besar-2an terjadi sekitar awal abad 19 antara Jawa dan Sumatera karena sangat digemari oleh masyarakat Jambi dan Palembang dalam bentuk kain bang-biru (merah biru).  Dengan berakhirnya pemerintahan kesultanan  jambi, produksi batik jambi menurun secara drastis. Kalaupun ada pengrajin batik, itu pun dikerjakan oleh... Continue Reading →

Ulos Ragi Hotang - bridal couple wishes

August 25, 2017

The dominant cultural groups of North Sumatra are the various Batak ethnic groups whose textiles are commonly referred to as Ulos, which litteraly means 'blanket', that warms the body and protect it from exposure to cold air. Many different kind of ulos, and one of the special one is Ulos Ragi Hotang (means 'rattan pattern'). It is traditionally placed around the shoulders of a bridal couple expressing the wish that their union will be as strong as rattan. A beautiful & old Ulos Ragi Hotang example below is finished with particularly beautiful bonds of ornamentation at the ends. Ulos Ragi Hotang were gifted to a bridal couple (called as ulos Hela) as a sign that the bride parents have approved the... Continue Reading →