Dengan berakhirnya pemerintahan kesultanan jambi, produksi batik jambi menurun secara drastis. Kalaupun ada pengrajin batik, itu pun dikerjakan oleh beberapa pengrajin yang sudah berusia tua.
Pada masa penjajahan belanda, berita tentang batik jambi kembali dimarakkan dengan munculnya berbagai artikel yang ditulis oleh para penulis belanda , salah satunya adalah B.M. Goslings yang menyatakan bahwa atas persetujuan Prof. Vam Eerde dia meminta Residen Jambi H.E.K. Ezermann untuk meneliti batik Jambi. Sekitar oktober 1928 dtg tnggapan dari Ezermann, bahwa di dusun Tengah pada wktu itu memang sesungguhnya ada pengrajin seni batik dan menghasilkan karya yang sangat indah. (B.M. Goslings, 1928, halaman 1411)
Batik Jambi motif Sembagi yang cantik ini diperkirakan diproduksi antara tahun 1920-1940, dengan menggunakan pewarna alam seperti mengkudu untuk warna merah dan Indigo untuk biru.
Ira Tazar
Author