August 17, 2017


Welcome to Kuppu!

We specialise in Indonesian Batik & Tenun Ikat handbags that combined with quality genuine Italian leather. We'd proudly present the beauty of Central Java Batik, Balinese Tenun Ikat, Tenun Gedog Tuban and Tenun Ikat East Nusatenggara crafted in each Kuppu bag only for you!

Oei Khing Liem, Maestro Batik Pekalongan-Cina Peranakan

Kaum Cina peranakan yang kerap membekalkan barang-barang kesayangan/barang terbaik bersamaan dengan prosesi penguburan kerabatnya yang meninggal membuat jarangnya kain batik terbagus yang masih dapat ditemukan hingga saat ini. Namun beberapa yang tersisa pun masih tetap menjadi salah satu batik paling indah dan paling halus dari masa keemasan batik tulis.

 Salah satu maestro batik Cina Peranakan adalah Oei Khing Liem, yang memulai usahanya sekitar tahun 1910-an.

Selain tanda tangannya, dalam beberapa batik karyanya juga dibubuhkan tulisan “M.D.E. van Zuylen”, yang dapat berarti model dari pembatikan van Zuylen.[1]

  Tempat tinggal serta rumah pembatikan milik Oei Khing Liem berada di Residentsweg di Pekalongan, dimana halaman belakangnya tepat berbatasan dengan tanah milik Lies van Zuylen. Lewat hubungan inilah Oei menawarkan pembelian izin untuk menggunakan tanda tangan/signature kepada keturunan dan pewaris dari Ny. Van Zuylen setelah kematiannya, meski tidak dapat dipastikan apakah diterima/tidaknya penawaran tersebut.[2] Oei Khing Liem juga sempat mengerjakan batik bagi kaum Jepang semasa kependudukannya di Perang Dunia ke-II, melahirkan batik Djawa Hokokai yang tidak kalah terkenal.

 ___________________________________________________

[1] Helen Ishwara, et. al., Batik Pesisir Pusaka Indonesia: Koleksi Hartono Sumarsono, Jakarta, KPG: 20111, h. 72

[2] “…seorang pengusaha Tionghoa bernama Oei King Liem menawarkan uang sebanyak 60 ribu gulden untuk memperoleh hak untuk memakai tanda tangan dari mendiang E.V. Zuylen…” dari website resmi kota Pekalongan 

disarikan dari sumber: Dirhamsyah, Ensiklopedia Tokoh Pekalongan, Pekalongan, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan: 2015

 “Van de patronen van Eliza Charlotta van Zuylenen os bekend dat ze in Chinese handen vielen die zestigduizend gulden bode nom de handtekening van mevrouw van Zuylen te mogen gebruiken.” http://www.wandelgek.nl/?p=10798

 http://classicalbatik.blogspot.co.id/2008/08/masterpieces-of-batik-peranakan-made-by_7247.html

 *Pictures by: http://collections.lacma.org/node/172178

Pics bawah: Batik Pekalongan karya Oei Khing Liem

http://classicalbatik.blogspot.co.id/2008/08/masterpieces-of-batik-peranakan-made-by_7247.html

 

 

 


Ira Tazar
Ira Tazar

Author